Bagi Anda yang memiliki komputer dengan dual operating sistem (Linux dan Windows) mungkin pernah kehilangan Grub (boot loader) Linux Anda sehingga ketika booting komputer Anda langsung masuk ke area boot MS Windows. Hal ini biasanya disebabkan karena instalasi Windows yang memformat terlebih dahulu hardisk/partisi Master Boot Record (MBR) di mana boot loader itu berada sehingga grub tidak tampil lagi saat start up atau eror.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditulis untuk para pengguna Ubuntu, namun dapat juga digunakan untuk distribusi lain. Hal yang perlu dicatat, ketika Anda melihat “sudo” itu artinya perintah yang mengikutinya akan masuk dalam root terminal.
Boot komputer Anda dari live cd Ubuntu. Ketika sudah sampai area desktop, buka terminal (application-accessories-terminal)
Ketikkan kode berikut :
Sudo grub
Kode ini akan membawa Anda pada”grub>.” prompt. Pada Grub>, masukkan perintah ini :
Find/boot/grub/stage1
Perintah ini akan mencari lokasi instalasi linux Anda di mana terdapat file-file grub. Jika Anda punya lebih dari satu instalasi linux, pilih instalasi yang Anda inginkan untuk menyediakan file-file grub. Berikutnya, ini penting, apa pun yang ditemukan oleh perintah find tadi, gunakan perintah berikut pada baris berikutnya (Anda masih pada grub>. ketika Anda memasukkan tiga perintah berikutnya).
root (hd?,?)
Lagi, gunakan nilai dari perintah find tadi. Contoh : bila hasil dari perintah find adalah partisi no 1, maka kode yang Anda ketikkan adalah “root (hd0,1). Selanjutnya masukkan perintah untuk menginstall grub pada partisi mbr :
setup (hd0)
terakhir, keluar dari grub shell.
quit
Sekarang, grub sudah terinstall pada mbr. Ketika Anda reboot, Anda akan melihat grub menu saat startup.
Penjelasan
* “sudo grub” membawa Anda pada grub shell.
* “find/boot/grub/stage1″ memerintahkan grub menentukan lokasi file stage1. Hal Ini menunjukkan kepada Anda di mana file-file grub berada. Hanya sebagian kecil grub berada pada mbr, selebihnya ada pada folder grub Anda, yaitu pada partisi di mana instalasi linux berada. Grub memerlukan file-file tersebut untuk menjalankan setup. Maka Anda cari dan temukan file-file tersebut lalu Anda beritahukan pada grub di mana lokasi file-file yang diperlukan untuk setup.
* Selanjutnya perintah “root (hd?,?)” memberitahukan pada grub bahwa file-file tersebut ada pada partisi tersebut.
* Terakhir, “setup (hd0) memberitahukan kepada kepada grub untuk melakukan setup grub pada partisi 0 (mbr). Ketika Anda memberikan kepada grub parameter hd0 tanpa nilai yang mengikuti suatu partisi, grub akan menggunakan partisi mbr. Hd0 adalah label grub untuk drive pertama mbr.
* “quit” akan membawa Anda keluar dari grub shell.
Di copy paste dari nolsatusite.wordpress.com (ijin posting ulang ya om...)